Mandi malam sering dianggap sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya. Namun, menurut para dokter, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama jika dilakukan dengan air dingin dan dalam kondisi tubuh yang tidak fit.
Salah satu risiko utama mandi malam adalah penurunan suhu tubuh yang dapat menyebabkan hipotermia. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, yang dapat menyebabkan tubuh menggigil, bibir membiru, kulit pucat, dan detak jantung meningkat. Hipotermia lebih rentan dialami oleh bayi, anak kecil, dan lansia.
Selain itu, mandi malam juga dapat memicu gangguan pada sistem pernapasan. Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat mempersempit saluran pernapasan, sehingga meningkatkan risiko asma kambuh, bronkitis akut, atau bahkan flu.
Penelitian dari Yale University pada 2015 menunjukkan bahwa virus yang menginfeksi rongga hidung bersuhu dingin lebih mudah menyebabkan influenza dibandingkan yang menginfeksi rongga hidung bersuhu hangat.
Mandi malam juga dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan nyeri. Suhu dingin dapat memperlambat sirkulasi darah, menyebabkan otot-otot menjadi tegang dan kaku. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan kualitas tidur Anda
Selain itu, mandi malam dapat mengganggu kualitas tidur. Air dingin dapat meningkatkan detak jantung dan membuat tubuh lebih waspada, sehingga sulit untuk tidur nyenyak.
Jika mandi terlalu dekat dengan waktu tidur, tubuh mungkin kesulitan untuk menurunkan suhu tubuh, yang mengganggu proses tidur yang optimal.
Untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, disarankan untuk mandi menggunakan air hangat dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti asma, epilepsi, atau gangguan jantung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mandi malam. Dengan demikian, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan tidur yang berkualitas.